SEPUTARINDO--Aktivis LAP (Laskar Arung Palakka) menggelar demonstrasi didepan dinas pekerja umum Dan Kantor Gubernur provinsi sulawesi selatan 7/6/21
Demonstrasi tersebut dihadiri Ratusan partisipan yang tergabung dalam gerakannya, pada aksi tersebut organisasi kepemudaan LAP meminta pihak Kadis PU Dan Plt Geburnur SulSel untuk menjelaskan kerancuan proyek provinsi yang sudah bertahun tahun dikerjakan di kabupaten bone akan tetapi sampai sekarang perihal tersebut belum juga rampung
Demonstrasi berlangsung selama 6 jam sampai akhirnya Kabid Sumber Daya Air Dan Kabid LPSE siap untuk audiens bersama perwakilan massa aksi
Dalam audiens tersebut Andi Akbar Napoleon Selaku jendral lapangan meminta pihak atau perwakilan Pemprov SulSel yang menghadiri audiens tersebut diantaranya KABID Sumber Daya Air (Abid) dan PPTK Waru-Waru(Beuty) Serta Kepala Bidang LPSE ULP Pemprov SulSel Asrul untuk memberikan penjelasan mengenai ambruknya proyek D.I Waru Waru Tahun 2020 Senilai 14 milyar yang Dikerjakan Oleh PT.MITRA BAHAGIA UTAMA
Dan Proyek Pengerjaan Jalan Aspal Tahun 2020 Senilai 30milyar Yang Di kerjakan Oleh PT.CIPTA PRIBUMI TEKNIK PERKASA
Proyek D.I Waru-Waru sudah dikerjakan dan dianggarkan selama 5 tahun dan Tahun 2020 Anggaran Rp.14.483.272.728 oleh PT.Mitra Bahagia Utama Mengalami Ambruk
KABID/ KPA (ABID) dalam penjelasannya mengatakan bahwa perihal tersebut sudah diketahui oleh pihaknya dan sudah memerintahkan agar pihak pengerja proyek untuk memperbaikinya dan sudah mendapat laporan bahwasanya sudah diperbaiki
Menurut Kabid Advokasi LAP menuturkan Bahwa Pekerjaan Tersebut Terkesan Tidak Mementingkan Kwalitas namun Hanya dikerjakan Asal-Asalan yang seakan akan tidak fokus pada nilai guna dan ketahanan
''(sambil memperlihatkan gambar) bagaimana caranya tidak rusak dan ambruk kalau pengerjaannya seperti ini, batu disusun saja tanpa adanya semen serta pasir yang digunakan juga berlumpur dan Batu Berkapur, jelaskanki pak kenapa bapak membiarkan Hal Tersebut" tambah A.akbar sapaan akrabnya
Tidak mendapat respon dan jawaban dari pertanyaannya , ia pun kembali bertanya kepada pihak PU yang ada didalam ruang audiens perihal RAB proyek yang dikerjakan
''tolong jelaskan RAB dari proyek yang dijalankan ?, berapa ukuran besi dan Kedalaman Galian Irigasi seharusnya pada RAB dan berapa ukuran sebenarnya yang digunakan dilapangan? Apa itu sesuai? ''
Pihak PU yang berada pada lokasi bahkan KABID PPTK tidak mampu menjelaskan atau menjawab pertanyaannya , mereka hanya dapat geleng geleng kepala dan baku liat sesama pihak PU
sampai akhirnya pihak LAP memutuskan untuk keluar dan menyayangkan perihal pihak PU yang tidak mengetahui mengenai proyek yang dijalankannya
Merasa belum menemui titik terang pada dinas PU, massa aksi kemudian menggelar demonstrasi didepan kantor Gubernur SULSEL untuk Mempertanyakan Ke PLT.GUBERNUR SULSEL
Tidak berlangsung lama massa aksi kemudian diterima oleh Kabid LPSE ULP Asrul selaku perwakilan Plt.Gubernur SULSEL untuk mendengarkan serta menerima aspirasi dari demonstran.
Menurut Asrul Plt.Gubernur Tidak Ada Di Tempat Dan Saya Yang Mewakili Untuk Menerima Aspirasi Ade Aktivis LAP Jadi Kalau Ada Yang Mau Di Sampaikan Nanti Kami Teruskan Ke Plt.Gubernur SulSel, Asrul Mengungkapkan Bahwa kita Sudah Mengetahui Aspirasi ade Dari Selembaran Pernyataan Sikap dan Akan Kami Tinjau.
Terakhir Jendral lapangan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam sampai disini saja dan akan mengadukan perihal tersebut ke KPK dan MABESPOLRI karena proyek tersebut terindikasi korupsi yang Perlu Di Usut Tuntas Sampai Ke Akar-Akarnya.
Publish : WANDI IWO