INFO WISATA ■ Desa yang berbasis Desa Wisata bisa mewujudkan kesejahteran masyarakat desa. Sebab, kantong-kantong kemiskinan berada di desa. Desa punya modal dasar yaitu keindahan, keunikan dan ketetarikan alami dan berpotensi menjadi desa wisata.
” Jika didukung oleh fasilitas yang baik, apik dan nyaman akan menarik wisatawan lokal dan mancanegara,” jelas Chusnunia Chalim, Wakil Gubernur Lampung kepada media, Di Kantor Kementerian PDTT, Kalibata, Jakarta Selatan Selasa, (29/10).
Estetika desa selalu ada keunikan, ketertarikan dan berpotensi besar jika ditrasformasi menjadi desa wisata. Tinggal tekad dan niat mengelolanya saja.
Sebab, indeks kebahagiaan di daerah masih rendah dikarenakan kesejahteraan di desa masih rendah berdasarkan data dari BPS.
Selama ini desa hanya fokus menggali potensi pertanian saja. Daya ungkit pertanian desa sangat rendah dengan daya ungkit di sektor pariwisata dan industri.
” Di desa harus dibangun BUMDes dikelola dengan baik untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa," ungkap Wagub Lampung tersebut.
Penanggulangan kemiskinan yang ada di desa harus berbasis agrowisata atau desa wisata. Ada dua cara yang harus dilakukan yaitu :
Pertama, menaikan kemampuan dan keahlian warga desa sehingga pendapatan masyarakat desa akan naik dengan sendirinya, dan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan dengan dibantu oleh tenaga pendamping desa yang handal dan profesional.
Kedua, mengurangi konsumtif warga di desa, misalnya belanjaan yang tidak produktif. Artinya ada hal baru yang dilakukan bukan sekedar rutinitas.
Inilah solusi dan sekaligus cara menaikan kesejahteraan desa, dan desa wisata adalah solusinya.
Menemukan keunikan desa tersebut dan menambah sentuhan. Misalanya pertanian dijadikan agrowisata. Maka, produksi warga di desa nilainya menjadi naik.
"Bila wisatawan turun ke desa maka ada transaksi ekonomi dan nilai di desa tersebut," katanya. (via/fp)